Sumedang Belajar Sistem Pengelolaan Sampah dari Banyumas
Prasa – Pemerintah Kabupaten Sumedang menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan, salah satunya melalui peningkatan sistem pengelolaan sampah.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ke Kabupaten Banyumas pada 11 Juni 2025, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menerima kunjungan balasan dari pihak pengelola sampah Banyumas di Ruang Kerja Bupati, Senin (7/7/2025).
Pertemuan tersebut membahas rencana kerja sama dan replikasi sistem pengelolaan sampah Banyumas yang dinilai berhasil dan bisa diterapkan di Sumedang secara terintegrasi dan menyeluruh.
Ketua Konsorsium Pabrikan Manufaktur Mesin Pengelola Sampah, Agus Lusianto, mengapresiasi upaya Sumedang yang ingin mencontoh pendekatan Banyumas dalam mengelola sampah. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar sistem ini berjalan optimal.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tugas DLHK, tetapi tanggung jawab bersama seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan. Sumedang harus bisa mencontoh keberhasilan Banyumas,” ujar Agus.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tugas DLHK, tetapi tanggung jawab bersama seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan. Sumedang harus bisa mencontoh keberhasilan Banyumas,” ujar Agus.
Bupati Dony menyampaikan bahwa Pemkab Sumedang tengah menyusun langkah-langkah untuk mengadopsi sistem yang telah diterapkan di Banyumas, termasuk pengolahan sampah organik menjadi kompos dan maggot, serta pemanfaatan sampah plastik menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) untuk bahan bakar industri.
Ia juga menegaskan bahwa peran serta masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah. Karena itu, edukasi mengenai pemilahan sampah dari tingkat rumah tangga hingga sekolah akan digencarkan.
“Kami akan mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Selain itu, sistem pemilahan juga akan diberlakukan di sekolah-sekolah,” kata Dony.
Untuk mendukung upaya tersebut, Pemkab Sumedang juga akan memaksimalkan fungsi depo sampah yang telah ada serta membangun sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari rumah tangga, sekolah, hingga desa.
Dony menambahkan bahwa pihak pengelola sampah diminta menyusun skema pengelolaan yang sesuai dengan kondisi Sumedang. Ia yakin bahwa pendekatan ala Banyumas dapat menjadi model ideal dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah yang efektif.
“Kami ingin menciptakan sistem yang melibatkan seluruh elemen, termasuk Dinas Pendidikan dan DPMD, agar pengelolaan sampah menjadi bagian dari budaya hidup bersih masyarakat Sumedang,” pungkasnya.***
“Kami ingin menciptakan sistem yang melibatkan seluruh elemen, termasuk Dinas Pendidikan dan DPMD, agar pengelolaan sampah menjadi bagian dari budaya hidup bersih masyarakat Sumedang,” pungkasnya.***