Berita

Bupati Dony Ingatkan Guru Bisa Hadapi Kecerdasan Buatan

Prasa – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengingatkan para guru untuk tidak terpaku pada pola lama dan siap beradaptasi menghadapi perubahan pesat di dunia pendidikan, terutama dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI) dan kurikulum yang terus berubah.

Pesan tersebut disampaikan saat pelantikan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumedang Masa Bakti XXIII Tahun 2025–2030 di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Sabtu (12/7/2025).

“Kita hidup di masa perubahan yang sangat cepat. Menteri berganti, kurikulum berubah, teknologi muncul, AI berkembang. Guru tidak boleh terpaku pada pola lama. Harus terus belajar dan siap berubah,” tegas Bupati.

Menurutnya, kehadiran PGRI harus menjadi motor penggerak inovasi pendidikan, sekaligus ruang yang subur untuk tumbuhnya solidaritas dan etika profesi di tengah derasnya arus perubahan zaman.

Bupati juga menyoroti pentingnya peran guru dalam mengarahkan penggunaan teknologi secara positif, terutama di kalangan generasi muda yang sudah akrab dengan AI.

“Kalau gurunya tidak lebih cepat memahami dan menguasai teknologi, kita bisa tertinggal. Bahkan bisa gagal membentengi anak-anak dari dampak negatifnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dony Ahmad Munir juga meminta Ketua PGRI terpilih, Pepen Supendi, yang kembali dipercaya memimpin PGRI Sumedang, agar mencurahkan seluruh dedikasi untuk menjadikan organisasi lebih adaptif dan solutif terhadap berbagai persoalan pendidikan.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Eka Ganjar Kurniawan, menyatakan bahwa tantangan guru saat ini tidak lagi sebatas pada isi materi, tetapi pada peran mereka sebagai teladan dan pembimbing karakter anak-anak di tengah perubahan sosial dan teknologi.

“Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga harus menginspirasi. PGRI harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membentuk guru yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi masa depan,” ujar Eka.

Ia menambahkan bahwa proses pemilihan pengurus PGRI telah dilaksanakan secara demokratis sejak 25 Juni 2025, dan dengan pelantikan ini diharapkan PGRI bisa menjadi organisasi profesi yang tak hanya membela hak guru, tetapi juga mendorong kemajuan mereka dalam segala aspek.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *